Senin, 29 April 2013

Besutan, Budaya pembawa pesan


Sejarah Besutan

                                                Gb 1. Pementasan Besutan
Besutan merupakan salah satu kesenian asli jombang yang sudah ada sejak zaman penjajahan, namun sampai saat ini banyak masyarakat yang tak menegenal Besutan, bahkan warga Jombang sendiri sudah mulai melupakan budaya yang menjadi cikal bakal budaya Ludruk ini. Besutan berasal dari nama tokoh utama kesenian ini, yakni Besut  yang dalam bahasa jawa memiliki arti “mbeto maksud” atau “membawa pesan” dalam bahasa Indonesia. Besutan dipentaskan pertama kali oleh Pak Santik, seorang pengamen jalan, petani, serta abdi dalem di kabupaten Jombang pada tahun 1894 - 1897, pak santik berkeliling dari desa ke desa untuk mengamen Besut, hingga akhirnya besutan terkenal di seluruk pelosok daerah Jombang. Setelah Besutan makin populer ditengah masyarakat saat itu, Pak santik mulai mengajak teman – teman senasib yang juga tengah menunggu musim panen untuk bergabung dalam Besutan. Karena anggota pengamen ini masih 2 orang, cerita yang dibawakan oleh pak santik dan kawannya ini tak jauh dari obrolan problem yang sering dihadapi oleh masyarakat, seperti perbincangan antar laki – laki atau perempuan, kehidupan rumah tangga, dan kisah cinta sepasang kekasih. Di setiap pementasan pak santik selalu mendandani temannya ini dengan riasan wanita. Setelah anggota pengamen pak Santik semakin bertambah, dan memungkinkan untuk membuat alur cerita yang lebih kompleks, akhirnya rombongan pengamen Besut yang digawangi pak Santik mengamen dengan pementasan utuh, dengan lakon Besutan.
Tokoh – tokoh dalam Besutan
Dalam setiap pementasan Besutan selalu ada 4 tokoh yang menjadi pemain utama, yaitu :
1.     Besut
Tokoh Besut merupakan sosok laki – laki yang cerdas, kritis, terbuka dan memilliki jiwa seni.
2.     Rusmini
Gadis cantik yang menjadi kekasih hati Besut, dan tinggal bersama pamannya. Namun kisah cintanya dengan Besut selalu dihalang – halangi oleh Sumo Gambar.
3.     Sumo Gambar
Tokoh Sumo Gambar selalu berperan antagonis, di lukiskan sebagai seorang laki – laki yang berupa buruk, namun memiliki kekayaan yang berlimpah. Sumo Gambar mencintai Rusmini, namun cintanya selalu bertepuk sebelah tangan, karena Rusmini hanya mencintai Besut.
4.     Man Gondo
Paman Rusmini yang selalu berpihak pada Sumo Gambar, karena Sumo Gambar lebih kaya daripada Besut.

Ke – 4 tokoh inilah yang selalu muncul dalam setiap pementasan besutan, tokoh tokoh lain dapat muncul sesuai dengan kebutuhan, atau sesuai dengan alur cerita. Di setiap pementasan Besutan pasti memiliki alur dan tema yang berbeda, namun tetap akan ada jalan cerita dimana terjadi cinta segitiga antara Besut, Rusmini dan Sumo Gambar.
Ritual Pembukaan Pementasan Besutan
Gb 2. Besut Menari dengan heroik setelah obor padam
Besutan membawa beberapa pesan moral dan kritikal pada penjajah yang saat itu menduduki Indonesia yang menjadikan rakyat Indonesia bodoh dan miskin.  Karakter Besut juga merupakan gambaran dari perjuangan melawan bangsa penjajah yang menduduki tanah air.
Pada setiap pementasan Besutan, akan selalu ada sebuah ritual yang berfungsi  sebagai pembuka pementasan dan juga sebagai lambang perjuangan rakyat indonesia, yakni karakter Besut yang berjalan memasuki panggung dengan mata terpejam yang memiliki arti bangsa indonesia tak boleh terlalu banyak tahu, mulutnya tersumbat susur (semacam daun sirih) yang melambangkan bahwa rakyat indonesia dilarang untuk berpendapat, dan berjalan dengan merayap mengikuti kemana obor yang dibawa oleh pemain lain bergerak. Hingga pada satu kesempatan, besut akan melompat dan menyemburkan susur didalam mulutnya menuju obor, hingga obor  tersebut padam. Setelah obor padam, Besut langsung membuka matanya, dan mulutnya terbebas dari susur dan ia pun langsung menari dengan sangat bersemangat. Setelah besut seleai menari, ia akan melantunkan Kidungan (pantun jawa) khas Jombang. Setelah itu baru pementasan besut masuk kedalam lakon yang diangkat.
Dalam ritual pembukaan ini, tokoh Besut menggunakan kostum yang sangat sederhana, yaitu kain putih yang dililitkan ditubuhnya yang melambangkan kebersihan jiwa dan raga, dan sebuah tali lawe yang melilit diperutnya yang melambangkan kesatuan, dan tutup kepala berwarna merah yang melambangkan keberanian. Sedangkan tokoh Rusmini, mengenakan kostum busana khas kabupaten Jombang yaitu , kain jarik, kebaya dan kerudung lepas. Man Gondo menggunakan busana khas jawa timuran dan Sumo Gambar menggunakan kostum khas masyarakat Madura.
Demikianlah, sedikit informasi tentang Besutan, budaya asli Jombang yang hampir terlupakan karena tergerus zaman dan arus globalisasi yang semakin kebarat – baratan dan modern, semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Matur Nuhun.. ^-^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar