Sejarah Besutan
Gb 1. Pementasan
Besutan
Besutan merupakan salah satu kesenian
asli jombang yang sudah ada sejak zaman penjajahan, namun sampai saat ini
banyak masyarakat yang tak menegenal Besutan, bahkan warga Jombang sendiri
sudah mulai melupakan budaya yang menjadi cikal bakal budaya Ludruk ini. Besutan
berasal dari nama tokoh utama kesenian ini, yakni Besut yang dalam bahasa jawa memiliki arti “mbeto
maksud” atau “membawa pesan” dalam bahasa Indonesia. Besutan dipentaskan
pertama kali oleh Pak Santik, seorang pengamen jalan, petani, serta abdi dalem
di kabupaten Jombang pada tahun 1894 - 1897, pak santik berkeliling dari desa
ke desa untuk mengamen Besut, hingga akhirnya besutan terkenal di seluruk
pelosok daerah Jombang. Setelah Besutan makin populer ditengah masyarakat saat
itu, Pak santik mulai mengajak teman – teman senasib yang juga tengah menunggu
musim panen untuk bergabung dalam Besutan. Karena anggota pengamen ini masih 2
orang, cerita yang dibawakan oleh pak santik dan kawannya ini tak jauh dari
obrolan problem yang sering dihadapi oleh masyarakat, seperti perbincangan
antar laki – laki atau perempuan, kehidupan rumah tangga, dan kisah cinta
sepasang kekasih. Di setiap pementasan pak santik selalu mendandani temannya
ini dengan riasan wanita. Setelah anggota pengamen pak Santik semakin
bertambah, dan memungkinkan untuk membuat alur cerita yang lebih kompleks,
akhirnya rombongan pengamen Besut yang digawangi pak Santik mengamen dengan
pementasan utuh, dengan lakon Besutan.
Tokoh – tokoh dalam Besutan
Dalam setiap pementasan Besutan
selalu ada 4 tokoh yang menjadi pemain utama, yaitu :
1.
Besut
Tokoh Besut merupakan sosok laki – laki
yang cerdas, kritis, terbuka dan memilliki jiwa seni.
2.
Rusmini
Gadis cantik yang menjadi kekasih hati
Besut, dan tinggal bersama pamannya. Namun kisah cintanya dengan Besut selalu
dihalang – halangi oleh Sumo Gambar.
3.
Sumo Gambar
Tokoh Sumo Gambar selalu berperan
antagonis, di lukiskan sebagai seorang laki – laki yang berupa buruk, namun
memiliki kekayaan yang berlimpah. Sumo Gambar mencintai Rusmini, namun cintanya
selalu bertepuk sebelah tangan, karena Rusmini hanya mencintai Besut.
4.
Man Gondo
Paman Rusmini yang selalu berpihak pada Sumo Gambar,
karena Sumo Gambar lebih kaya daripada Besut.
Ke – 4 tokoh inilah yang selalu muncul
dalam setiap pementasan besutan, tokoh tokoh lain dapat muncul sesuai dengan
kebutuhan, atau sesuai dengan alur cerita. Di setiap pementasan Besutan pasti
memiliki alur dan tema yang berbeda, namun tetap akan ada jalan cerita dimana
terjadi cinta segitiga antara Besut, Rusmini dan Sumo Gambar.
Ritual Pembukaan Pementasan
Besutan
Gb
2. Besut Menari dengan heroik setelah obor padam
Besutan membawa beberapa pesan moral
dan kritikal pada penjajah yang saat itu menduduki Indonesia yang menjadikan
rakyat Indonesia bodoh dan miskin.
Karakter Besut juga merupakan gambaran dari perjuangan melawan bangsa
penjajah yang menduduki tanah air.
Pada setiap pementasan Besutan, akan
selalu ada sebuah ritual yang berfungsi
sebagai pembuka pementasan dan juga sebagai lambang perjuangan rakyat
indonesia, yakni karakter Besut yang berjalan memasuki panggung dengan mata
terpejam yang memiliki arti bangsa indonesia tak boleh terlalu banyak tahu,
mulutnya tersumbat susur (semacam daun sirih) yang melambangkan bahwa
rakyat indonesia dilarang untuk berpendapat, dan berjalan dengan merayap
mengikuti kemana obor yang dibawa oleh pemain lain bergerak. Hingga pada satu
kesempatan, besut akan melompat dan menyemburkan susur didalam mulutnya menuju obor,
hingga obor tersebut padam. Setelah obor
padam, Besut langsung membuka matanya, dan mulutnya terbebas dari susur
dan ia pun langsung menari dengan sangat bersemangat. Setelah besut seleai
menari, ia akan melantunkan Kidungan (pantun jawa) khas Jombang. Setelah
itu baru pementasan besut masuk kedalam lakon yang diangkat.
Dalam ritual pembukaan ini, tokoh Besut
menggunakan kostum yang sangat sederhana, yaitu kain putih yang dililitkan
ditubuhnya yang melambangkan kebersihan jiwa dan raga, dan sebuah tali lawe
yang melilit diperutnya yang melambangkan kesatuan, dan tutup kepala berwarna
merah yang melambangkan keberanian. Sedangkan tokoh Rusmini, mengenakan kostum
busana khas kabupaten Jombang yaitu , kain jarik, kebaya dan kerudung lepas.
Man Gondo menggunakan busana khas jawa timuran dan Sumo Gambar menggunakan
kostum khas masyarakat Madura.
Demikianlah, sedikit informasi tentang
Besutan, budaya asli Jombang yang hampir terlupakan karena tergerus zaman dan
arus globalisasi yang semakin kebarat – baratan dan modern, semoga artikel ini
bermanfaat bagi pembaca. Matur Nuhun.. ^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar