Senin, 29 April 2013

Ludruk



Siapa kini yang tak kenal dengan ludruk, budaya asli dari kabupaten Jombang yang berasal dari kesenian Besutan yang juga berasal dari Jombang, Ludruk telah dikenal sejak zaman pendudukan Belanda, bahkan kata Ludruk masuk kedalam kamus “Javanansch Nederduitssch Woordenboek” karya Gencke dan T. Roorda yang terbit di tahun 1874 dan memiliki makna badutan(lawakan). Kata Badutan sendiri menurut S. Wojowasito telah dikenal di nusantara sejak kerajaan Kanjuruhan, kabupaten Malang di tahun 760 masehi. Saat ini ludruk merupakan suatu pagelaran drama tradisional yang di lakonkan oleh beberapa orang seniman, cerita yang dipentaskan seputar kehidupan rakyat sehari – hari, cerita tentang perjuangan, dan sebagainya, yang diselingi dengan lawakan dan di iringi gamelan sebagai latar musiknya. Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang memerankan "Pak Sakera ", seorang jagoan Madura.
Mungkin banyak yang mengira bahwa kesenian Ludruk sama dengan kesenian Ketoprak yang berasal dari Jawa tengah,  namun sebenarnya Ludruk dan Ketoprak berbeda, hal itu bisa dilihat dari segi cerita yang diangkat. Ketoprak dalam pementasannya selalu menceritakan tentang kisah sejarah Indonesia di masa lalu atau dongeng dengan latar belakang tempat di zaman dahulu, sedangkan ludruk mengangkat cerita dari kehidupan rakyat sehari – hari terutama dari orang kecil yang tak punya banyak kekuasaan di pedesaan. Dan dari segi bahasa yang digunakan dalam ludruk yang menggunakan bahasa Surabaya yang blak – blakan, agak kasar dan terkadang terkesan urakan pastinya jauh beda dengan bahasa yang digunakan di Ketoprak yang menggunakan bahasa masyarakat jawa tengah yang terkesan kalem. Pementasan ludruk biasanya juga diselingi dengan guyonan khas surabaya atau jombang dan beberapa tragedi untuk menarik minat penonton.
Namun ada juga sebuah kesamaan di dalam pementasan dua drama tradisional masyarakat jawa ini, yaitu keduanya memiliki beberapa pesan moral yang ingin disampaikan kepada para penonton.



Gb.2 Ludruk (kiri), Ketoprak (kanan)
Dahulu, Ludruk memiliki sebuah ciri khusus, yaitu semua tokoh dalam pementasan ludruk diperankan oleh laki – laki. Lha terus bagaimana kalau ada tokoh perempuannya ? pasti itu yang bakal terlintas di benak kalian kan.? :D oke aku jawab ^-^, Jadi kalau ada tokoh perempuan dalam lakon yang akan di bawakan ya beberapa seniman yang kebagian memerankan tokoh perempuan didandani ala perempuan. Alasannya karena faktor agama, dalam agama islam, laki – laki dan perempuan kan dilarang berdekatan, jadi Ludruk tidak melanggar batasan dari agama Islam, dan juga Jombang adalah salah satu pusat penyebaran agama Islam di jawa, terbukti dengan banyaknya pondok besar maupun kecil yang ebrdiri di Jombang, seperti almamater saya, Pondok Pesantren Darul ‘Ulum, Pondok Pesantren Tebuireng, Pondok Pesantren Tambak Beras, dan masih banyak lagi. Tapi sekarang, udah ada perempuan yang bermain di dalam pementassan Ludruk.
Cerita yang dibawakan dalam pementasan Ludruk terbagi menjadi dua macam, yaitu cerita pakem dan cerita fantasi. Yang dimaksud cerita pakem adalah cerita yang di pentaskan adalah seputar kisah tokoh – tokoh terkenal di jawa timur, seperti cerita Cak Sakera dan Sarip Tambak Oso, Jaka Sembung(yang namanya banyak digunakan dalam parikan) ,  dan ada juga sawunggaling dan lainnya. Sedangkan cerita fantasi adalah cerita yang merupakan karangan yang biasanya terinspirasi dari kehidupan masyarakat, biasanya agar cerita fantasi tidak terkesan membosankan, tema yang diangkat dalam cerita ini selalu mengikuti perkembangan – perkembangan terkini dalam kehidupan masyarakat. Dan kebanyakan penggemar ludruk lebih menyukai cerita fantasi, itu karena variasi yang ada dalam cerita fantasi lebih banyak daripada di cerita pakem yang haya berpusat pada kisah satu tokoh tertentu saja.
Pementasan ludruk biasanya dimulai dimalam hari, di tanah lapang, sehingga para penonton bisa berbondong – bondong datang tanpa melenguarkan banyak biaya, hanya dengan alas tikar atau koran, penonton sudah bisa menikmati pementasan ludruk yang sangat menghibur, selain itu pementasan ludruk juga bisa jadi ajang silaturahmi dan meningkatkan sosialisasi antar warga yang datang untuk menyaksikan pagelaran Ludruk.
Ok, itulah beberapa informasi tentang kebudayaan Ludruk, semoga bermanfaat menambah pengetahuan pembaca. ^-^ 

1 komentar:

  1. Casino - DrMCD
    Find 안동 출장마사지 your next Vegas trip with Dr.MCD. Discover 목포 출장샵 casino gaming at Dr.MCD. Discover gaming, dining, entertainment, 광양 출장안마 entertainment, 성남 출장샵 dining,  Rating: 4 당진 출장샵 · ‎1 vote

    BalasHapus