Siapa kini yang tak kenal dengan
ludruk, budaya asli dari kabupaten Jombang yang berasal dari kesenian Besutan
yang juga berasal dari Jombang, Ludruk telah dikenal sejak zaman pendudukan
Belanda, bahkan kata Ludruk masuk kedalam kamus “Javanansch Nederduitssch
Woordenboek” karya Gencke dan T. Roorda yang terbit di tahun 1874 dan
memiliki makna badutan(lawakan). Kata Badutan sendiri menurut S. Wojowasito
telah dikenal di nusantara sejak kerajaan Kanjuruhan, kabupaten Malang di tahun
760 masehi. Saat ini ludruk merupakan suatu pagelaran drama tradisional yang di
lakonkan oleh beberapa orang seniman, cerita yang dipentaskan seputar kehidupan
rakyat sehari – hari, cerita tentang perjuangan, dan sebagainya, yang diselingi
dengan lawakan dan di iringi gamelan sebagai latar musiknya. Sebuah pementasan
ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang
tokoh yang memerankan "Pak Sakera ",
seorang jagoan Madura.
Mungkin banyak yang mengira bahwa
kesenian Ludruk sama dengan kesenian Ketoprak yang berasal dari Jawa
tengah, namun sebenarnya Ludruk dan
Ketoprak berbeda, hal itu bisa dilihat dari segi cerita yang diangkat. Ketoprak
dalam pementasannya selalu menceritakan tentang kisah sejarah Indonesia di masa
lalu atau dongeng dengan latar belakang tempat di zaman dahulu, sedangkan
ludruk mengangkat cerita dari kehidupan rakyat sehari – hari terutama dari
orang kecil yang tak punya banyak kekuasaan di pedesaan. Dan dari segi bahasa
yang digunakan dalam ludruk yang menggunakan bahasa Surabaya yang blak –
blakan, agak kasar dan terkadang terkesan urakan pastinya jauh beda dengan
bahasa yang digunakan di Ketoprak yang menggunakan bahasa masyarakat jawa
tengah yang terkesan kalem. Pementasan ludruk biasanya juga diselingi dengan
guyonan khas surabaya atau jombang dan beberapa tragedi untuk menarik minat
penonton.
Namun ada juga sebuah kesamaan di dalam
pementasan dua drama tradisional masyarakat jawa ini, yaitu keduanya memiliki
beberapa pesan moral yang ingin disampaikan kepada para penonton.
Dahulu, Ludruk memiliki sebuah ciri
khusus, yaitu semua tokoh dalam pementasan ludruk diperankan oleh laki – laki.
Lha terus bagaimana kalau ada tokoh perempuannya ? pasti itu yang bakal terlintas
di benak kalian kan.? :D oke aku jawab ^-^, Jadi kalau ada tokoh perempuan
dalam lakon yang akan di bawakan ya beberapa seniman yang kebagian memerankan
tokoh perempuan didandani ala perempuan. Alasannya karena faktor agama, dalam
agama islam, laki – laki dan perempuan kan dilarang berdekatan, jadi Ludruk
tidak melanggar batasan dari agama Islam, dan juga Jombang adalah salah satu
pusat penyebaran agama Islam di jawa, terbukti dengan banyaknya pondok besar
maupun kecil yang ebrdiri di Jombang, seperti almamater saya, Pondok Pesantren
Darul ‘Ulum, Pondok Pesantren Tebuireng, Pondok Pesantren Tambak Beras, dan
masih banyak lagi. Tapi sekarang, udah ada perempuan yang bermain di dalam
pementassan Ludruk.
Cerita yang dibawakan dalam pementasan
Ludruk terbagi menjadi dua macam, yaitu cerita pakem dan cerita fantasi. Yang
dimaksud cerita pakem adalah cerita yang di pentaskan adalah seputar kisah
tokoh – tokoh terkenal di jawa timur, seperti cerita Cak Sakera dan Sarip
Tambak Oso, Jaka Sembung(yang namanya banyak digunakan dalam parikan) , dan ada juga sawunggaling dan lainnya.
Sedangkan cerita fantasi adalah cerita yang merupakan karangan yang biasanya
terinspirasi dari kehidupan masyarakat, biasanya agar cerita fantasi tidak
terkesan membosankan, tema yang diangkat dalam cerita ini selalu mengikuti
perkembangan – perkembangan terkini dalam kehidupan masyarakat. Dan kebanyakan
penggemar ludruk lebih menyukai cerita fantasi, itu karena variasi yang ada
dalam cerita fantasi lebih banyak daripada di cerita pakem yang haya berpusat
pada kisah satu tokoh tertentu saja.
Pementasan ludruk biasanya dimulai
dimalam hari, di tanah lapang, sehingga para penonton bisa berbondong – bondong
datang tanpa melenguarkan banyak biaya, hanya dengan alas tikar atau koran, penonton
sudah bisa menikmati pementasan ludruk yang sangat menghibur, selain itu
pementasan ludruk juga bisa jadi ajang silaturahmi dan meningkatkan sosialisasi
antar warga yang datang untuk menyaksikan pagelaran Ludruk.
Ok, itulah beberapa informasi tentang
kebudayaan Ludruk, semoga bermanfaat menambah pengetahuan pembaca. ^-^
Casino - DrMCD
BalasHapusFind 안동 출장마사지 your next Vegas trip with Dr.MCD. Discover 목포 출장샵 casino gaming at Dr.MCD. Discover gaming, dining, entertainment, 광양 출장안마 entertainment, 성남 출장샵 dining, Rating: 4 당진 출장샵 · 1 vote