Dewasa ini budaya yang berkembang di Indonesia,
khususnya di pulau Jawa semakin hari semakin mengenaskan, karena budaya –
budaya tersebut berada di ambang kepunahan. Ya ternyata tak hanya flora dan
fauna saja yang bisa punah, karena tak terawat dengan baik, budaya juga bisa
punah jika tak di rawat. Sebetulnya budaya yang ada di Indonesia memiliki nilai
seni yang tak terhingga, banyak negara lain yang mengagumi budaya Indonesia,
bahkan sampai kagumnya mereka mengklaim kebudayaan asli Indonesia sebagai miliknya,
seperti Reog Ponorogo baru – baru ini. Namun sayangnya banyak warga Indonesia yang
tak menyadari potensi budaya yang dimiliki bangsa ini, dan ironisnya baru
tersadar bila budaya tersebut hendak diakui oleh negara lain.
Terutama di daerah Jawa timur, yang memiliki kebudayaan
yang beragam, , contohnya Besutan, Ludruk, Tari Remo, dan sebagainya. Namun
yang menyedihkan, hanya orang – orang tua yang sudah sepuh dan kebanyakan pernah hidup di masa penjajahan
saja yang menyukai dan mengenal kebudayaan ini. Memang ada beberapa anak muda
yang menyukainya, tetapi perbandingan antara orang tua dan anak muda yang
menyukai kebudayaan tersebut sangat jauh, mungkin hanya 100 : 1, para kaum muda
kebanyakan lebih memilih ‘nongkrong’ di Cafe, Mall, bahkan dipinggir jalan,
karena banyak yang berpikir hal itu lebih keren, daripada duduk anteng didepan
panggung sambil menyaksikan pertunjukan ludruk atau kesenian daerah yang lain,
bahkan menganggap budaya tersebut kuno, ketinggalan jaman, gak gaul dan
sebagainya lagi, karena sudah terpengaruh oleh budaya asing yang kini menyerbu
masyarakat Indonesia, khususnya pada kaum muda. Hal – hal semacam itulah yang
akhirnya akan menjadi penyebab musnahnya kebudayaan Indonesia.
Perkembangan tekhnologi yang semakin maju, sebenarnya bisa
mencegah punahnya budaya negeri ini, seperti situs YouTube yang sangat mendunia,
yang bisa ditonton oleh semua orang di bumi ini, situs ini akan sangat
bermanfaat bila kaum muda Indonesia mau memanfaatkannya dengan baik sebagai
sarana mengenalkan budaya Indonesia milik kita pada negara yang lain. Dengan
mengupload video tentang budaya negeri, seperti pementasan Besutan, Ludruk,
Remo, pewayangan, batik dan sebagainya ke dalam YouTube, men - share dalam
facebook, bahkan twitter yang sekarang semakin populer, sehingga akan semakin
banyak anak muda pengguna jejaring sosial tersebut yang akan melihat hasil
upload atau postingan budaya tersebut jadi kaum muda yang belum mengenal budaya
yang ada di Indonesia bisa mengenalnya dengan baik, dan (semoga) akhirnya mereka
mau menanamkan dalam diri mereka rasa cinta terhadap budaya negeri ini, sesuai
dengan pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Dan juga sarana seperti Blog,
website juga dapat mendukung kampanye pengenalan kebudayaan Indonesia pada kaum
muda, karena pengguna internet kebanyakan adalah anak – anak muda. Jadi tak ada
yang bisa mengatakan bahwa menyaksikan pertunjukan ludruk, tari remo, besutan
dan sebagainya adalah kegiatan kuno yang ketinggalan jaman, karena kita
menggunakan tekhnologi yang canggih untuk menyaksikannya.
Jadi tekhnologi yang ada bisa menjadi sebuah sarana
untuk mengenalkan budaya Indonesia pada para penerus bangsa Indonesia tercinta
ini. Sehingga para penerus bangsa tak hanya mempertahankan wilayah bangsa
Indonesia saja, tetapi juga budaya dan tradisi yang telah berkembang di setiap
daerah di seluruh plosok tanah air ini. Agar tak ada lagi kasus peng – klaiman
budaya kita oleh negara lain, dan agar budaya dan tradisi Indonesia tak lagi
terancam punah. Itulah manfaat Tekhnologi Untuk Budayaku.